Saturday, January 23, 2010

hakikat kehidupan.


Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya
ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur,
di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian
mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin
cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang
perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika
saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti
tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar
untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak
lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah
kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil.
Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita
memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan
sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama
mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus
disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya
lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat
mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan
menukar nilai dan ketika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik,
Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang
lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan
dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang
wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan
lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda
sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan
kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham
cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang
anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya
mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan
lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia
ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet .
"Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. ..
Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang.
...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun
tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan
menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang
kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang
kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau
dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan
dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu
persatu, baru rumah dihancurkan. ..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan
menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan
anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain,
sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran
Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka
inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang
Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya
murid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,
misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang
tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan,
mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang
serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka
akan sadar".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang...." Matahari bersinar terik takala
anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan
pikiran masing-masing di kepalanya...

RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..

TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA
AGAMA, BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!

UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN
KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA
DIRI!!

JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..USAH HANYA BILA
SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DI NEGARA2 LAINNYA, BARU
KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH
TERLEWAT UTK MENGUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.

YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM.. AMIIINN...

penamaan 25hb , pilihanraya kampus 28hb. sama2 turun mengundi. kita mampu mengubahnya.

p/s: benar kata sahabat, kat jkm ni otak tak gerak sebab badan banyk guna. ada idea nk tulis tapi xleh nk elaborate dan xde mase.

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...